AWAL MUNCULNYA PERSOALAN
Islam muncul di Mekkah dan tampil pertama kali sebagai sebuah agama, dan berkembang di Madinah sebagai agama dan peradaban. Di Mekkah Islam tampil sebagai sebuah agama. Wahyu yang diturunkan berkaitan dengan penanaman akidah keimanan dan keislaman. Nabi pun masih tampil sebagai utusan Allah yang menyampaikan pesan-pesan kenabian dan mengajak manusia pada agama Islam.
Di Madinah, Islam tampil sebagai peradaban. Wahyu yang diturunkan tidak hanya persoalan akidah, tapi persoalan menata masyarakat, hukum, dan kenegaraan, dan lain-lain. Nabi pun tampil sebagai seorang kepala negara di samping sebagai nabi dan rasul.
Di waktu nabi Hidup belum ada
persoalan di kalangan umat Islam karena setiap ada persoalan maka akan
selesai di sahapan Rasulullah saw. Persoalan-persoalan yang
menyebabkan terjadinya perbedaan pandangan terjadi setalah nabi Muhammad saw
Wafat. Sebab sudah taka da tempat menyelesaikan persoalan umat. Apa persoalan yang pertama kali muncul dalam Islam ??
Persoalan pertama yang muncul setelah nabi wafat adalah persoalan politik, khususnya adalah kepemimpinan. Sebab nabi saw memiliki dua tugas, sebagai Nabi dan Rasul dan sebagai kepala negara. Sebagai nabi dan rasul, tugas ini tak diganti atau diwariskan, Namun sebagai kepala negara, tugas harus digantikan dan lanjutkan. Persoalannya adalah siapakah yang pantas mengantikan posisi nabi sebagai seorang “Kepala Negara”. Inilah persoalan yang muncul pertama kali dalam Islam.
MUNCULNYA ALIRAN-ALIRAN
Persoalan kepala negara setelah nabi
dinyatakan selesai setelah Abu bakar terpilih sebaga seorang kepala negara.
Namun di masa Ustman persoalan kembali muncul di kalangan umat Islam yang
menyebabkan dia terbunuh. Ali
menggantikan posisi Ustman bin Affan sebagai kepala negara dalam situasi
konflik internal yang terjadi antara Ali sebagai kepala negara dan Mu’awiyah sebagai gubernur Damaskus sehingga
terjadilah perang Siffin. Perang ini membuat kubu Ali bin Abin Talib pecah
menjadi dua golongan, KHAWARIJ dan
SYI’AH.
Syi’ah adalah kelompok yang masih setia dengan Ali, sedang Khawarij adalah barisan yang keluar dari Ali. Khawarij kelompok baru yang menuduh Ali dan Mu’awiyah telah berdosa besar karena menyelesaikan konflik dengan tanpa hukum Allah, yaitu Al-Qur’an. Bagi mereka orang yang berdosa besar dianggap kafir dan halal darahnya menurut mereka. Oleh karena itu, khawarij merencanakan teror pembunuhan terhadap tiga tokoh penting, yaitu Ali bin Abi talib, Muawiyah, dan Amr bin Ash. Dalam aksinya, hanya yang ditugaskan membunuh Ali yang sukses, sementara yang lain gagal.
Tema dosa besar selanjutnya menjadi pembahasan serius di kalangan Umat Islam. Sebagai akibatnya muncullah aliran-aliran seperti khawarij, murji’ah, qodariyah, jabariyah, muktazilah, dan Ahlus Sunnah wal-jama’ah (Aswaja).